TOMOHON, Sulut.infosatu.co.id - Anggota DPD-RI/MPR-RI Dapil Sulawesi Utara Dr Maya Rumantir, MA.Ph.D gelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan dengan mengadakan doa bersama antara umat beragama bagi persatuan bangsa dan perdamaian dunia di Desa Woloan Kota Tomohon, Jumat (21/05/2021).
Sosialisasi dan Doa bersama ini tak lain untuk memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Kegiatan ini dihadiri para toko agama Islam, Kristen, dan Katolik, serta tim FKUI, Serikat Islam Sulut, Tim Ministri Rajawali , Laskar Merah putih, para Guru dan toko masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Dalam sosialisasi 4 pilar kebangsaan, Dr Maya Rumantir, MA.Ph.D meminta seluruh masyarakat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengamalkan ideologi pancasila dengan bersatu dan menghormati perbedaan Agama, suku dan ras.
“Seluruh belahan dunia sementara mengalami krisis iman. Sebagai warga negara indonesia kita memprotek ideologi negara kita Pancasila. Pancasila adalah kebanggan kita, kita bangsa yang majemuk kaya akan beragam suku agama dan ras, sehingga kita sangat dikagumi dunia yang miliki semboyan bhineka tunggal ika,” ucap Senator pilihan rakyat Sulut ini.
Dalam memotivasi, Maya katakan Sulut percontohan tingkat toleransi nomor satu namun sekarang bergeser ke nomor peringkat 3. Dirinya mendorong agar perlu mengejar lagi ke peringkat pertama. Karena kita harus hidup berbangsa dan bernegara dengan menomorsatukan Tuhan.
” Pancasila adalah satu-satunya pedoman hidup kita. Kita bisa bersatu karena kita punya Pancasila. Dalam Sila pertama adalah ketuhanan yang maha esa, artinya Indonesia menomor satukan Tuhan. Barangsiapa yang menomor satukan Tuhan, Tuhan pasti akan mengutamakan dia. Bangsa kita adalah bangsa yang diberkati,” pungkasnya.
Terkait konflik dunia saat ini, Wanita bersuara emas ini meminta agar masyarakat Sulawesi utara untuk fokus pada persoalan di negara kita sendiri. “Mari kita fokus pada bangsa kita. masalah bangsa kita banyak, mari bersatu membangun dan memulihkan bangsa ini, karena kita adalah putera-puteri terbaik yang dipanggil Tuhan untuk bersinar bagi bagi bangsa ini,” tuturnya.
“Mari kita urusi negeri kita sendiri dulu. jangan sampai negara-negara lain merusak persatuan dan kesatuan bangsa kita. Sikap kita harus netral dan mendoakan semua pihak semoga perdamaian dunia tetap terjadi. Jangan ikut demo-demo. Dalam status dimedia sosial harus menyejukkan, sebab Tuhan menginginkan umatnya hidup rukun dan damai. Kita yang cinta tanah air, cinta perdamaian dunia marilah kita berdoa bersama untuk persatuan bangsa dan perdamaian dunia,” kata wanita yang dikenal religius ini.
Dikatakannya, persatuan dan kerukunan diawali dari keluarga. Bangsa kita tidak akan kuat kalau keluarga kita tidak kuat. Mari bersama membangun persatuan ditengah-tengah perbedaan mulai dari orang-orang sekitar kita. “Jangan persempit pemahaman kita dengan hanya bersama dengan orang-orang satu agama, golongan atau ras. Tetapi sebaliknya kita bergaul dengan mereka yang berbeda karena disitulah akan terlihat persatuan,” tuturnya.
Sebelum menutup kegiatan sosialisasi dan doa bersama, Maya meminta masyarakat Sulawesi utara untuk berdoa bagi presiden Joko Widodo dan 711 anggota MPR-RI yang menjadi penentu nasib bangsa ini. “NKRI HARGA MATI,” seru Anggota DPD Sulut dua periode ini.
(Red)